2 Tahun Reefa

Ahhh niat untuk rajin ngeblog sepertinya belum terlaksana. Padahal kemaren lihat postingan dulu-dulu waktu kakak Shafa and mas Hafiz masih balita, huhuhu berasa time flies dan nano nana gitu, insyaAllah selalu berguna semua postingan itu, amiin.

Alhamdulillah, bulan April kemaren Reefa sudah 2 tahun. Rasanya baru kemaren hamil, melahirkan, 1 th, sekarang bungsu kami sudah 2 tahun, alhamdulillah.

Alhamdulillah diberi nikmat sehat ya dek, trus sudah tambah pintar (ya pastilah dipuja puji bundanya, siapa lagi toh ?

Ngomongnya sudah lancar untuk seumuran dia, pastinya efek ada kakak dan masnya sangat besar. Dibanding kakak masnya (eitss, bukan maksud membanding-bandingkan sih), untuk verbalnya memang jauh lebih melesat di umurnya Reefa sekarang.

Hobby nyanyi dan joget-joget :) lagu anak-anak sudah banyak dihafalnya, favoritnya : naik kereta api, nina bobok, nabi Muhammad-ku (dinyanyiin oleh Hadad Alwi+anak2 gitu).

Makanan, alhamdulillah termasuk gampang. Tiap pagi paling suka 'nongkrongin' anak-anak TK dekat rumah. Sebenarnya kalau sudah jam masuk, pagar TK nya ditutup, cuma karena Reefa suka nangis kalau diajak pulang, jadinya mbaknya inisiatif ijin ke gurunya begini (gurunya ini juga guru TPA kakak masnya dulu, so sudah kenal) :

Mbak Yati : "bu, boleh tidak Reefa ikut masuk ke halaman, cuma duduk di pinggir sini saja sambil lihat anak-anak TK senam pagi, kalau diajak pulang anaknya nangis bu"

Bu Guru : "mhmm, boleh mbak, tapi jangan ajak teman-teman Reefa yang lain ya".

​"̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮, sudah semangat sekolah ya dek ? Ya wajar kalau kakak masnya nunggu jemputan dia merasa kesepian. Pengen masukin ke kelas toddler AF sebenarnya, tapi masih kami pertimbangkan apakah jadi mulai sekolah tahun ini atau tahun depan masuk PG.

Oh iya, alhamdulillah masih asi sampai sekarang. Memang bundanya sudah tidak memeras di kantor lagi (berhenti memerah saat Reefa usia 22 bulan). Malam dan weekend masih full asi. Kenapa tidak stop di 2 tahun? Tinggal dibalik pertanyaannya, kenapa juga tidak diteruskan ? Toh asinya masih ada :) Ya target bunda sampai tetes asi terakhir deh, atau anaknya mau self weaning sendiri. Amiiin. Tapi ya InsyaAllah enggak akan lebih dari 3 tahun lah

Oh iya, sejak setahun Reefa sudah lepas dot, yayyy ! Minum asip atau susu UHT pakai gelas yang ada sedotannya. Sekarang sudah mulai sedotan biasa. Sayangnya menjelang 2 tahun Reefa mulai menolak UHT plain, maunya susu milo seperti kakak masnya (memang maunya apa-apa sama seperti kakak masnya juga

Tentang poity training, siang sudah lepas diapers, kalau malam 2 minggu ini baru latihan, belum lulus 100% kalau bundanya kelewatan ga angkat ke kamar mandi, ya ngompol deh semoga yang ini bisa berjalan lancar juga.

Sama kakak masnya, ngefans banget deh. Kalau malam kakak masnya ngaji, dia ikutan umah umih baca buku iqro, kalau kakak masnya belajar, maunya juga baca buku pelajaran kakak masnya. Hebatnya jarang menyobek buku-buku itu loh :)

Kalau diajak ke Margocity, begitu masuk lobby-nya pasti langsung ngomong "bunda, naik tut tut yuk". Paling ngefans sama kereta memang. Makanya bulan Feb kemaren sewaktu ke Solo kami naik kereta, bisa terbayangkan betapa heboh dan senangnya Reefa.

Oh iya, dek Reefa juga ngefans banget ama angry bird. Disebutnya emput Paling suka weekend diajak naik mobil  Alhamdulillah dari lahir sudah terbiasa diajak jalan, so jalan-jalan di mobil seharianpun anteng-anteng saja. VCD lagu anak sepanjang masa dan lagu Muhammad-ku oleh Hadad Alwi bakalan diputar terus di mobil selama dia tidak tidur. Yang gede sampai eneg deh.

Karena masuk 2 th, ya wajar juga terrible two mengikutinya. Sudah punya keinginan sendiri. Kalau mau makannya sama ikan, ya harus ikan. Kalau lauk telur ya telur. Kalau mau pake baju emput ya emput, baju cuci pakai deh emput ini Selama stok sabar masih banyak, insyaAllah terkendali masa-masa ini (eh tapi beli stok sabar dimana ya ?  

InsyaAllah sehat selalu ya dek, amiiin. We love u more and more. Berpelukan .... Kalau ada yang ajak berpelukan bersama-sama, dia paling suka, dan langsung pelukan bareng-bareng. Subhanallah, melihat dan merasakannya, maka nikmat mana pula yang masih kami dustakan ?