Dua tahunan yang lalu, ketika tahu ada program Indonesia Mengajar(IM), saya mengiri sangat loh . Ada rasa menyesal kenapa waktu saya muda dulu (duh, berasa tua nih ), belum ada program itu. Rasanya membaca pengalaman para Pengajar Muda (PM) di Indonesia Mengajar, dimana mereka ditempatkan setahun mengajar di SD-SD penjuru tanah air, ingin sekali ikut bagian mereka. Ya walaunpun semisal dulu sudah ada, belum tentu juga saya bisa lolos menjadi PM . Melihat biodata para PM, bukan saja kecerdasan akademik, tapi pengalaman organisasi plus yang lainnya (misal juara lomba bla bla, ga cuma tingkat nasional, juga di ajang International), bikin minder deh . Salut sekali dengan anak-anak muda itu, berani dan mau meninggalkan apa yang mereka sudah dapat saat ini untuk memberi sesuatu untuk bumi pertiwi. Ya, saya salut sekali dengan profesi pengajar, salut sekali kepada guru-guru saya dulu, guru-guru anak-anak saya sekarang, betapa sangat mulianya jasa mereka.
Setahun yang lalu, saya juga tahu ada gerakan Kelas Inspirasi, salah satu kegiatan dari IM dimana melibatkan para profesional untuk mengajar sehari di SD-SD di Jakarta. KI tidak mengajar materi seperti biasanya, tapi memberi sharing tentang apa pekerjaan mereka untuk mengenalkan banyak profesi di dunia ini, tidak hanya dokter dan insiyur. Bercerita pengalaman kerjanya untuk menanamkan cita-cita kepada anak-anak. Cuma saya telat tahunya begitu gerakan ini sudah ditutup pendaftarannya. Pada hari H kelas inspiras 1 berjalan, tanpa sengaja saya melihat para relawan itu di sebuah SD di Kebun Sirih, wah saya langsung mengiri lagi dan bertekad kalau ada pembukaan lagi, saya akan mengikutinya.
Waktu membaca cerita kelas inspirasi 1 itu, saya bercerita ke suami dan membujuknya untuk mengikutinya juga. Karena jujur saya tidak pede hahaha. Makanya karena bekerja di bidang yang sama, dan mengakui suami lebih jago dari saya, saya semangat mendukungnya untuk ikutan di KI. Dan akhirnya kesempatan itu tiba, bulan Januari kemaren saat pendaftaran kelas inspirasi 2 dibuka, saya langsung mendaftarkan diri dan juga suami saya. Dari awal sebenernya saya tahu, yang ikut di kelas inspirasi 1 banyak publik figure, atau kalau dilihat dari jabatannya, wah kembali minder deh hahaha. Dari CEO sampai penyiar TV, apa ga bikin minder saya? Siapalah saya , but dari awal tekad saya sudah bulat, ingin terlibat langsung dengan kegiatan Indonesia Mengajar ini.
Syarat menjadi relawan Kelas Inspirasi mudah, pengalaman kerja minimal 2 tahun, mau mengikuti briefing sebelum hari H, cuti di hari H dan mengikuti refleksi setelah hari H. Sewaktu mendaftar online, hanya diminta mengisi data diri, kerja dimana, bercerita tentang pekerjaannya, apa kontribusi kerja sekarang di keluarga dan masyarakat, serta pengalaman organisasi. Saya mengisinya dengan biasa saja, hanya yang terlintas di kepala. Bahkan dari kolom yang diberikan menuliskan pengalaman kerja (misalnya) sampai 500 kata, saya paling banyak hanya 5 kalimat. Sewaktu sudah sudmit, sempat menyesal kog nulisnya singkat banget Bismillah deh. Saya juga sempat berpikir kalau semisal yang daftar banyak, kriteria apa ya yang dipakai ya untuk menjaring relawan ?
Tanggal 31 Januari, dari twitter @kelasinspirasi diumumkan kalau peserta yang lolos akan diumumin malam hari via email. Saya sempat bilang ke suami, melihat twitter @kelasinspirasi sebelumnya yang mendaftar banyak publik figure plus orang-orang yang hebat yang saya cuma tahu di dunia maya, kalau semisal tidak diterima ya tidak apa-apa. Ya sadar diri deh . Justru saat akhir-akhir suami yang semangat, sudah merancang mau cerita gimana tentang profesinya jika diterima.
Sampai saya mau tidur saya belum tahu juga apakah saya lolos tidak. Deg-deg an juga loh Keesokan paginya ketika saya mengecek email, ternyata saya mendapat email dari kelas inspirasi yang mengabarkan saya TERPILIH. Woww, alhamdulillah. Saya langsung minta suami mengecek emailnya dan ternyata suami tidak lolos . Suami sih biasa saja, saya yang bingung kenapa saya yang bisa lolos
Belakangan sih analisa saya sih kenapa saya diterima, sedangkan suami enggak, padahal isiannya hampir sama (karena bidang pekerjaan memang sama), karena di pengalaman organisasi saya menulis pernah menjadi pembina Pramuka Siaga di PGDA. Wah kalau analisa saya ini benar, saya berterimakasih sekali ke yanda Udi, bunda Lita
dan bunda Ita . Analisa saya aja sih, hihihi, wallahu alam.
So here I am, super exciting menunggu tanggal 9 Feb untuk brifing dan tanggal 20 Feb hari H-nya. Deg-deg an juga pastinya, belum tahu gimana kelompok saya nanti dan di SD mana lokasinya. Masih berpikir keras juga bagaimana menerangkan tentang kerjaan saya dengan bahasa sederhana dan menyenangkan buat anak-anak. Karena saya sadar sekali, mengajar anak-anak itu tidak mudah, percaya kan ?
Terimakasih Kelas Inspirasi yang telah memilih dan memberi kesempatan kepada saya, semoga semua berjalan lancar, aamiin.
"Langkah menjadi panutan. Ujar menjadi pengetahuan. Pengalaman menjadi inspirasi."
5 comments:
Bundaaaaa..., baca kisahnya aja bikin aku terharu..hehehe.., mungkin karena kita kenal kali yaaa..., jadi nggak ikutan aja, dgn membaca aja efek-nya bikin aku merinding2.., kemarin waktu denger kabar kalau guru Alby di Pantara ke pilih, hidddiihh..aku super duper takjub..haha.., yg berangkat siapa..yg excited siapa..?
betul Bun, mengajar itu tidaklah mudah, aku pernah ngalamin ketika kasih les inggris ke anak2 SD, jaman duluuu banget..belum kalau anak2nya pada blingsatan semua (kelewat aktif maksudnya)..
Moga2 nanti sukses ya Bun..., semangat buat Ayah juga yaa..keren deh, kalian.. :-)
aku tunggu cerita lanjutannya yaa.. :-)
aihhhh, makasih banyak ya manya, jadi maluuuuu hihihi, super excited plus deg2an deh :)
aamiin, thanks doanya juga ya manya, insyaAllah ntar dishare lg disini yaaa ...
Hebatt...kyknya memang krn pernah jadi pembina siaga tu buun...;)
@bunda Lita,
alhamdulillah bun, berkah pramuka, judulnya tidak pernah akan merugi menyebar kebaikan ya bun (aihhh, kebaikan kog disebut2 ya? :D)
mengajar sangat menyenangkan
Post a Comment