Ya, berjuta rasanya deh, bahkan bisa menyebabkan meriang yang berkepanjangan, atau bahkan bisa sampai mastitis.
Malam terakhir di Semarang, liburan akhir tahun kemaren, sekitar jam 2 dini hari saya terbangun dan merasakan sakit di PD (payudara) kiri saya, tersentuh saja sudah nyut-nyutan rasanya. Wah saya raba ada benjolan, aduh ternyata PD saya bengkak. Padahal saya nenenin ke Reefa seperti biasanya. Agak heran juga bagaimana bisa sampai bengkak. Beberapa kali saat di rumah malam hari tidak saya perah, paling hanya merembes dan berasa penuhnya tetapi jarang sekali sampai bengkak. Ohh, bisa jadi karena baru liburan, pikiran tenang, hati bahagia makanya produksi asi saya malam itu melimpah, voila
Saat mandi pagi, saya kompres, massage PD saya yang bengkak itu memakai air panas. Saya pun juga lebih sering nenenin dengan PD kiri saya itu. Lumayan berkurang bengkaknya. Walaupun badan saya berasa mulai meriang dan masih agak sakit bila tersentuh.
Jam 11 kami bersiap balik ke Depok. Saat itu badan saya sudah berasa demam, meriang yang tak gembira sepertinya masih ada sisa benjolan/bengkak di PD saya, terbukti bila tersentuh masih sakit, dan memang terasa bila diraba. Jadilah, perjalanan pulang itu sangat panjanggg buat saya. Alhamdulillah baby Reefa tidak rewel, saya saja yang tidak bertenaga, berasa badan demam dan kepala mulai pusing
Saat itu saya cuma berpikir satu-satunya yang bisa saya lakukan sering nenenin baby Reefa dengan PD yang bengkak itu dengan harapan bengkaknya semakin berkurang.
Saat berhenti makan siang, kami berhenti di salah satu resto ayam goreng. Kakak Shafa memilih ayam goreng, sedangkan mas Hafiz ayam bakar. Saya tidak berselera sama sekali sampai di'paksa' disuapin oleh suami. Saat itu saya melihat lalapan, teman lauk ayam goreng yang kami pesan, saya melihat ada sayuran kol. Saya tahu dan pernah membaca bahwa daun kol bisa meredakan bengkak PD, tetapi memang belum pernah menyobanya. Akhirnya begitu kami kembali ke mobil, saya ambil semua daun kol tsb. Di mobil saya 'kompres' PD saya dengan kol tsb. Saya sempat minum panadol (biru) juga karena rasa pusing yang tak tertahankan.
Di mobil, selama Reefa tidak rewel dan minta nenen saya taruh di car setnya. Kalau sudah bosan, saya dudukkan di jok belakang bersama kakak Reefa dengan kanan kiri dikelilingi oleh bantal. Dan saya? Mencoba untuk tidur . Thanks to kakak Shafa yang sangat kooperatif bisa menjaga adeknya disaat bundanya teler
Malam terakhir di Semarang, liburan akhir tahun kemaren, sekitar jam 2 dini hari saya terbangun dan merasakan sakit di PD (payudara) kiri saya, tersentuh saja sudah nyut-nyutan rasanya. Wah saya raba ada benjolan, aduh ternyata PD saya bengkak. Padahal saya nenenin ke Reefa seperti biasanya. Agak heran juga bagaimana bisa sampai bengkak. Beberapa kali saat di rumah malam hari tidak saya perah, paling hanya merembes dan berasa penuhnya tetapi jarang sekali sampai bengkak. Ohh, bisa jadi karena baru liburan, pikiran tenang, hati bahagia makanya produksi asi saya malam itu melimpah, voila
Saat mandi pagi, saya kompres, massage PD saya yang bengkak itu memakai air panas. Saya pun juga lebih sering nenenin dengan PD kiri saya itu. Lumayan berkurang bengkaknya. Walaupun badan saya berasa mulai meriang dan masih agak sakit bila tersentuh.
Jam 11 kami bersiap balik ke Depok. Saat itu badan saya sudah berasa demam, meriang yang tak gembira sepertinya masih ada sisa benjolan/bengkak di PD saya, terbukti bila tersentuh masih sakit, dan memang terasa bila diraba. Jadilah, perjalanan pulang itu sangat panjanggg buat saya. Alhamdulillah baby Reefa tidak rewel, saya saja yang tidak bertenaga, berasa badan demam dan kepala mulai pusing
Saat itu saya cuma berpikir satu-satunya yang bisa saya lakukan sering nenenin baby Reefa dengan PD yang bengkak itu dengan harapan bengkaknya semakin berkurang.
Saat berhenti makan siang, kami berhenti di salah satu resto ayam goreng. Kakak Shafa memilih ayam goreng, sedangkan mas Hafiz ayam bakar. Saya tidak berselera sama sekali sampai di'paksa' disuapin oleh suami. Saat itu saya melihat lalapan, teman lauk ayam goreng yang kami pesan, saya melihat ada sayuran kol. Saya tahu dan pernah membaca bahwa daun kol bisa meredakan bengkak PD, tetapi memang belum pernah menyobanya. Akhirnya begitu kami kembali ke mobil, saya ambil semua daun kol tsb. Di mobil saya 'kompres' PD saya dengan kol tsb. Saya sempat minum panadol (biru) juga karena rasa pusing yang tak tertahankan.
Di mobil, selama Reefa tidak rewel dan minta nenen saya taruh di car setnya. Kalau sudah bosan, saya dudukkan di jok belakang bersama kakak Reefa dengan kanan kiri dikelilingi oleh bantal. Dan saya? Mencoba untuk tidur . Thanks to kakak Shafa yang sangat kooperatif bisa menjaga adeknya disaat bundanya teler
Sekitar 2 jam-an saya 'kompres' denga kol, alhamdulillah rasa bengkak dan meriang saya mulai berkurang. So, saya buktikan sendiri kol bisa mengurangi bengkak PD. Sungguh Allah maha segalanya, diaturNya sehingga kami berhenti di resto tadi dan saya bisa menemukan daun kol. Alhamdulillah.
Mudah-mudahan kejadian bengkak PD tidak saya alami kembali. Amiin.
0 comments:
Post a Comment