Sabtu, 11 Des 2010
Jadwal kontrol baby Reefa ke dsa, sebenarnya bulan ke-8 ini tidak ada jadwal imunisasi. Cuma karena terakhir ke dsa-nya umur 6 bulan, dan kami berencana minggu depannya mau pulang kampung, kami memutuskan untuk kontrol ke dsa-nya. Everything was oke, kecuali penambahan berat badannya yang mulai seret. But it's oke karena berat badanya baby Reefa di usia 8bulan ini 8,5 kg, masih di kurva tengah di grow chart.
Minggu, 12 Des 2010
Pagi bangun tidur badan baby Reefa agak hangat. Saya tetap latihan pramuka. Bahkan selesai latihan pramuka kami sempat ke Carefour, belanja bahan makanan buat mpasi baby Reefa. Sewaktu itu memang badan baby Reefa mulai panas.
Siang sampai malam suhu badannya stabil di 38-38,5 derajat. Reefa mulai malas makan, cuma alhamdulillah asi masih jalan terus.
Senin, 13 Des 2010
Jam 2 dini hari baby Reefa sudah tidak panas lagi. Akhirnya paginya saya tetap bekerja. Saya wanti-wanti ke mbak Yati (pengasuhnya) untuk tetap memantau suhu badannya Reefa. Siangan menjelang sore saat saya telp ke rumah, mba Yati laporan kalau suhu baby Reefa mulai panas lagi. Sesampai di rumah, dari Magrib sampai malam maunya Reefa cuma nenen terus. Tidur mulai gelisah.
Selasa, 14 Des 2010
Suhu badan Reefa sempat mencapai 39derajat. Saya mengambil cuti (emergency). Seharian sudah tidak mau makan, tapi asi tetap jalan terus, itu yang bikin saya masih tenang. Saat itu saya menyimpulkan demamnya baby Reefa karena mau teething. Ya karena belum ada tanda-tanda yang lain. Saat saya cek memang gigi susu bawahnya sudah ada putih-putih yang mau nongol, kemudian gusinya juga keras. Setiap saya buka mulutnya dia sudah marah-marah seperti kesakitan.
Rabu, 15 Des 2010
Suhu badan baby Reefa sudah mulai menurun, tapi makan masih susah. Buka mulut sama sekali tidak mau sama sekali. Alhamdulillah untuk asi masih mau terus. Hari ini saya mulai masuk kantor lagi.
Kamis, 16 Des 2010
Alhamdulillah baby Reefa sudah tidak demam lagi. Asi masih jalan terus cuma makannya yang masih susah.
Jumat, 17 Des 2010
Pagi hari kondisi baby Reefa sudah mulai baikan, sudah mulai mau makan. Jam 10an saat saya telp ke rumah mba Yati cerita kalau muka dan badannya Reefa muncul ruam merah seperti biduran. Waduh saya langsung berpikir ini virus apa ya ? Seingat saya (hiks kudu banyak belajar lagi tentang virus/bakteri nih) ada penyakit yang akan muncul ruam merah jika demam sudah reda. Saya langsung google langsung ketemu jawabannya baby Reefa kena Roseola. Beda dengan Campak adalah kalau campak ruam merah muncul saat demam baru tinggi-tingginya. Sedangkan ciri-ciri roseola sangat persis apa yang dialami oleh baby Reefa.
Sungguh bersyukur sekali selama demam 2 hari yang paling tinggi hari Senin-Selasa itu Reefa masih mau minum asi sehingga saya tidak sampai perlu memberi obat penurun panas.
Sabtu, 18 Des 2010
Kami ke dsa-nya baby Reefa kembali. Sebetulnya kami agak ragu juga untuk ke dsa-nya atau tidak. Cuma secara bundanya lebay (kembali) hiks, kami memutuskan datang ke dsa-nya untuk memastikan apakah diagnosa kami benar tidak secara kami juga mau pulang kampung. Alhamdulillah diagnosa dsa-nya Reefa juga mengarah ke Roseola, virus (biasa) yang sering menyerang bayi dibawah 1 tahun. Kami kembali diingatkan bahwa awal perjalanan suatu penyakit biasanya/rata-rata sama yaitu demam selama 3 hari, dari situ baru ketahuan kemana arah penyakit si anak.
Alhamdulillah Reefa tidak perlu diberi obat apa-apa karena virus mostly terobati dari daya tahan tubuh anak sendiri. Sore hari ruam-ruam Reefa sudah mulai menghilang, suprise juga lumayan cepat hilangnya ruam ini. Dan sudah mulai tersenyum.
ruamnya mulai hilang, mulai mau senyum, yayyyy
Minggu, 19 Des 2010
Baby Reefa sudah mau makan, horeee, alhamdulillah. Sudah mulai mau tertawa terkekek-kekek kembali. Dan ruamnya sudah menghilang sama sekali dan sudah kami ajak pergi :)
Mhmm, saya merasa lebih diingatkan lagi setelah kejadian batpil sebelumnya. Rasanya semakin disadarkan bahwa belajar tak ada hentinya, dan segala sesuatu sepenuhnya atas kuasa Allah.
InsyaAllah sehat terus ya baby Reefa, amiin.
0 comments:
Post a Comment