10 Bulan

Alhamdulillah sudah 10 bulan baby Reefa.
Sering banget ditanya, "sudah bisa apa ?"
seringnya bunda jawab "sudah bisa membahagiakan aybun dan kakak-kakaknya"

10 bulan baby Reefa.
Lebih suka merayap daripada merangkak.
Suka cari pegangan untuk berdiri.
Suka dititah.
Suka tepuk tangan sambil ketawa-tawa (begini aja sudah bikin bundanya termehe-mehe )
Makin menjadi rebutan perhatian kakak-kakaknya
lucunya, setiap dek Reefa mau tidur cepat, pasti dikomplain kakak-masnya, masih pengen maen sama dek Reefa katanya

Usia 9bulan baru muncul 2 gigi bawahnya, usia 10 bulan muncul lagi 2 gigi atasnya.
Kemaren, 2 gigi mulai suka gigit-gigit sewaktu nenen, kalau bunda (tak sengaja) menjerit atau dipencet hidungnya, langsung dilepaskannya dan diiringi tawa isengnya *bunda ngelap keringat*
Sekarang, 4 gigi kalau sedang mengigit sewaktu nenen, biarpun bunda diam/pencet hidung/teriak kesakitan, justru malah tambah digigitnya, lalu diiringi ketawa isengnya yang berkepanjangan *bunda ngelap airmata*

InsyaAllah sehat-sehat terus ya sayang, amiin.

Keluarga

Liburan akhir tahun kemaren, keluarga besar ayah berkumpul di Bandungan, Semarang. Semuanya berkumpul, kecuali kakak tertua ayah. Niat berphoto studio dan berseragam akhirnya tidak jadi, cukup photo di depan villa.

para keponakans

photo resmi pertama ber5

keluarga besar

Sampai jumpa lagi di liburan bersama lagi, insyaAllah bisa berkumpul semuanya.

Sayang Adek

Kalau mas Hafiz sayang ke dek Reefa-nya, tidak diragukan lagi, ini bukti-buktinya :

Setiap pulang sekolah, pasti langsung teriak "dek Reefaaaaa" dan langsung mencari dimana adeknya berada . Pokoknya kalau memungkinkan, selama di rumah dek Reefa harus dalam jangkauan pandangan masnya, ini dalam kondisi apapun kalau baru di rumah .

Setiap weekend kalau mau pergi, pasti ada pertanyaan ini :
H : dek Reefa ikut pergi ga bun?
B : iya
H : oke aku ikut
(Dan kebalikannya, kalau adeknya ga ikut, maka mas Hafiz juga ga ikut).

Sewaktu belajar UAS kemaren, adeknya sudah tidur, tiba-tiba :
Hafiz : bun, aku mau nyium dek Reefa dulu

Bunda : loh, emang kenapa mas?
H : biar semangat belajarnya bun
B : halah2

Suatu sore sewaktu adeknya sudah tidur (habis Magrib)
H : adek mana bun?
B : udah tidur mas
H : yaaaa (nada kecewa)
B : loh, emang kenapa mas ?
H : aku kan belum nyium adek
Kalau pas adeknya sudah tidur emang biasanya dilarang nyium2 adeknya lagi, secara bisa bikin adeknya bangun lagi Dan sampai sekarang kalau adeknya mau nenen tanda mau tidur, pasti mas Hafiz-nya harus mencium adeknya dulu.

Obrolan iseng
B : mas, emang mas Hafiz sayang dek Reefa ?
H : ya, iyalah bun
B : emang dek Reefa cantik ya mas ?
H : iya doong, dek Reefa cantikkk banget bun B : emang cantiknya kayak siapa ?
H : pokoknya, dek Reefa itu paling cantiikkkkk sedunia.

Wah dek Reefa kalau sudah besar bisa *GR* tuh mas

Dan memang kalau sama mas Hafiz, adeknya bisa ketawa terkekek-kekek. Sungguh diluar dugaan kami juga Hafiz bisa seperti itu, secara sebelumnya inginnya adeknya cowok hehehe

mas Hafiz dan dek Reefa

PD Bengkak

Ya, berjuta rasanya deh, bahkan bisa menyebabkan meriang yang berkepanjangan, atau bahkan bisa sampai mastitis.

Malam terakhir di Semarang, liburan akhir tahun kemaren, sekitar jam 2 dini hari saya terbangun dan merasakan sakit di PD (payudara) kiri saya, tersentuh saja sudah nyut-nyutan rasanya. Wah saya raba ada benjolan, aduh ternyata PD saya bengkak. Padahal saya nenenin ke Reefa seperti biasanya. Agak heran juga bagaimana bisa sampai bengkak. Beberapa kali saat di rumah malam hari tidak saya perah, paling hanya merembes dan berasa penuhnya tetapi jarang sekali sampai bengkak. Ohh, bisa jadi karena baru liburan, pikiran tenang, hati bahagia makanya produksi asi saya malam itu melimpah, voila

Saat mandi pagi, saya kompres, massage PD saya yang bengkak itu memakai air panas. Saya pun juga lebih sering nenenin dengan PD kiri saya itu. Lumayan berkurang bengkaknya. Walaupun badan saya berasa mulai meriang dan masih agak sakit bila tersentuh.

Jam 11 kami bersiap balik ke Depok. Saat itu badan saya sudah berasa demam, meriang yang tak gembira sepertinya masih ada sisa benjolan/bengkak di PD saya, terbukti bila tersentuh masih sakit, dan memang terasa bila diraba. Jadilah, perjalanan pulang itu sangat panjanggg buat saya. Alhamdulillah baby Reefa tidak rewel, saya saja yang tidak bertenaga, berasa badan demam dan kepala mulai pusing

Saat itu saya cuma berpikir satu-satunya yang bisa saya lakukan sering nenenin baby Reefa dengan PD yang bengkak itu dengan harapan bengkaknya semakin berkurang.

Saat berhenti makan siang, kami berhenti di salah satu resto ayam goreng. Kakak Shafa memilih ayam goreng, sedangkan mas Hafiz ayam bakar. Saya tidak berselera sama sekali sampai di'paksa' disuapin oleh suami. Saat itu saya melihat lalapan, teman lauk ayam goreng yang kami pesan, saya melihat ada sayuran kol. Saya tahu dan pernah membaca bahwa daun kol bisa meredakan bengkak PD, tetapi memang belum pernah menyobanya. Akhirnya begitu kami kembali ke mobil, saya ambil semua daun kol tsb. Di mobil saya 'kompres' PD saya dengan kol tsb. Saya sempat minum panadol (biru) juga karena rasa pusing yang tak tertahankan.

Di mobil, selama Reefa tidak rewel dan minta nenen saya taruh di car setnya. Kalau sudah bosan, saya dudukkan di jok belakang bersama kakak Reefa dengan kanan kiri dikelilingi oleh bantal. Dan saya? Mencoba untuk tidur . Thanks to kakak Shafa yang sangat kooperatif bisa menjaga adeknya disaat bundanya teler

Sekitar 2 jam-an saya 'kompres' denga kol, alhamdulillah rasa bengkak dan meriang saya mulai berkurang. So, saya buktikan sendiri kol bisa mengurangi bengkak PD. Sungguh Allah maha segalanya, diaturNya sehingga kami berhenti di resto tadi dan saya bisa menemukan daun kol. Alhamdulillah.

Mudah-mudahan kejadian bengkak PD tidak saya alami kembali. Amiin.