Shafa dan Sabila

Kemaren bunda terima buku penghubung kakak Shafa. Ibu Imas menulis tentang ekspresi kakak Shafa ke Sabila. Sabila ini adalah sahabat kakak di A2 setelah pisah kelas sama Nadira. Sama Nadira masih deket juga, cuma karena beda kelas jadinya interaksinya lebih sering sama Sabila.

Shafa dan teman-temannya A2

Bu Imas bercerita kurang lebih isinya begini :

'Bunda, akhir2 ini saya perhatikan Shafa terlihat sekali ekspresi sebelnya ke Sabila, Sabila sering ditinggal sama Shafa, padahal sebelumnya mereka akrab sekali. Diam-diam saya perhatikan tingkah laku mereka, di suatu hari di morning activity (di AF setiap pagi, begitu temen2 kecil tiba di sekolah, memang diawali dengan morning activity yi baca surat masuk kelas, baca iqro dan menggambar. Biasanya dari gambar ini temen2 kecil juga menceritakan apa isi dari yang digambar, nanti ibu/bpk guru akan menulis singkat di bawah gambar tsb. Di akhir semester semua hasil kegiatan anak2 termasuk gambar di morning activity ini diserahkan ke orangtua).

Nah, pagi itu Shafa terlihat obrolan dengan Sabila, Shafa bilang begini ke Sabila "Sabila, kamu berusaha dong, masak nanya terus .... harus berusaha biar bisa, jangan nyontek terus" Wah saya kaget sekali bunda, Shafa sudah bisa berkata seperti itu. Ungkapannya emang ada positifnya yaitu memotivasi Sabila untuk berusaha mandiri, tapi ungkapan tsb membuat Sabila sedih dan menjawabnya ,"Aku ngga bisa Shafa".

Saya perhatikan memang ketergantungan Sabila ke Shafa besar sekali bunda. Kemudian saya berkata ke Shafa,"Shafa, kalau membantu teman, apalagi sampai temennya bisa, akan mendapat pahala dari Allah, nanti menjadi anak kesayangan Allah". Alhamdulillah Shafa langsung sigap membantu Sabila lagi bunda .... seru ya bunda ceritanya ?" dst dst ....

Sabila ada di sebelah kanan kakak Shafa

Begitu isi di buku penghubung yang bunda terima kemaren. Bunda kaget juga membaca cerita bu Imas itu. Sabila buat Shafa juga seperti panutan, setelah pisah kelas sama Nadira. Kebetulan Sabila juga tinggalnya satu komplek dengan kami, jadi kadangkala pas sore hari kakak Shafa dan adeknya maen ke taman, bisa ketemu dan bermain juga bersama Sabila. Bahkan Shafa sekarang susah banget diminta potong rambut, karena pengen rambutnya panjang seperti Sabila :-)

Malamnya bunda ajak 'obrol' kakak Shafa, intinya bunda mengulang juga pesan dari bu Imas tersebut. Dan bunda tekankan kakak tidak boleh sebel atau meninggalkan Sabila kalau memang dia butuh bantuan kakak, dan kakak juga harus ihklas menolong tidak hanya ke Sabila saja.

Kakak sih meng-iya-kan nasehat bunda, moga2 benar2 bisa dilaksanakan ya kak ? PR bunda semakin banyak nih ..... Alhamdulillah dengan adanya buku penghubung ini bunda juga bisa memantau segala suatu yang terjadi di sekolah.