Belajar Tentang Bumi

Bumi tempat kita dilahirkan
Bumi tempat kita tinggal
Bumi tempat kita dibesarkan
Bumi tempat kita bekerja dan belajar

Bumi sekarang sedang menangis
Ada banjir, tanah longsor dan ada kebakaran hutan
Semua karena ketamakan manusia

Mari jaga bumi kita
Wujud syukur kepada Allah Sang Pencipta

Ini adalah syair yang bunda sama kakak buat dalam rangka project membuat syair tentang bumi di sekolah kakak, bulan April emang tema di sekolah adalah tentang bumi. Ahh bunda tidak sejago tante Ratih yang puisinya bagus-bagus banget, so segitulah bisanya . Kakak menulis sendiri syairnya untuk diserahkan ke sekolah, bunda hanya mendikte kata-kata yang sekiranya dia masih susah (seperti kata menangis ditulisnya menagis, tinggal ditulisnya tingal )

Setelah itu kakak Shafa juga menulis di diary kecilnya seperti ini :

karena pohon ditebang jadi longsor
buang sampah bisa banjir
karena hutan ber
turun hujan
(wah bunda ngga ngeh juga maksud yang ini hehehe)

pohon dan akar itu
meserap air hujan
biru air
cokeat tanah
hijo pohon

bintang kidip kidip
karena udara salu bergerak
(ini waktu baca buku tentang bumi dan sekitarnya, ada keterangan kenapa bintang berkedip-kedip, penjelasannya lebih panjang lagi, tapi kakak menulisnya sampai disini saja)

didalam bumi
ada matahari
ada bulan
ada orang
ada pohon
ada bis
ada kerta
ada pesawat
ada astronot
(wah kakak baru memahami bahwa matahari, bulan, pesawat dan astronot ada di dalam bumi :)

matahari terbit
dari timur
matahari
tenggela di barat

tujuh warna
merah
oren
kunin
hijo
biru
ungu muda
ungu tua
(tulisan oren, hijo, jadi mengerti bagaimana kemampuan kakak dalam menulis apa yang diucapkannya, terus belajar ya kak)

Untuk tujuh warna ini, sebenarnya bunda mengajarkan singkatan dari mejikuhibiniu, warna nila yang kakak tidak mengerti, so ditulis dengan ungu muda

Biasanya bacaan menjelang tidur bunda sesuaikan dengan tema di sekolah, biar nyambung dengan apa yang mereka pelajari di sekolah. Adik kalau ditanya kenapa ada banjir, jawabnya "karena buang sampah sembarangan, pohon ditebang dan hujan deras" ;-) Or minggu kemaren adek cerita, "bunda aku ga nangis waktu di sekolah ada gempa, kan pura-pura. Askal nangis tuh bunda, minta pulang" Wuihh bangganya kalau begitu hehehe ... Memang di sekolah ada peragaan bagaimana gempa itu terjadi.

Semoga banyak yang kalian pelajarin dari tema ini ya naks ... amin.

Do Something

Sejak mb Lita dulu cerita tentang camping-nya, rasanya kog ada yang memanggil-manggil hati saya gitu

Dari kecil saya memang suka kegiatan outdoor, misalnya :

- ikut pramuka sampai Penggalang (yaaa biarpun bisa dibilang kala itu pramuka2an hehehe, tp sempet terbesit keinginan untuk ikutan Jambore Nasional loh, ngiri banget lihat teman SMP yang ikutan

- ikutan PMR (paling asyikk kalau pas ada acara kemah karena ada perlombaan, SMP saya dulu sering menang lomba PMR loh, dan saya salah satu pesertanya )

- jalan-jalan ngirit (taulah apa sebabnya ? ) ke tempat-tempat baru (pernah waktu kuliah di Semarang, saya nekat pergi sendirian dan pertama kali ke Kalibening di daerah Kebumen ke rumah saudara saya, padahal wowwww perjalanannya lewat hutan belantara loh).

- naik gunung Salak, biarpun gak sampe puncaknya , duh jadi inget sohib kuliah saya, si Wulan (gut lak buat kehamilan ketiganya ya say )

Makanya saat mb Lita mengajak ikut melatih membina pramuka tsb, bagaikan gayung bersambut. Cuma sempet ragu juga, saya sudah banyak lupanya tentang kepramukaan itu, yaa diyakinkan oleh mb Lita dan mas Udi, the show must go on ......

Satu hal yang saya ingat selalu waktu pertama kali ketemu mb Lita dan mas Udi, untuk membicarakan program pramuka ini. Mas Udi bercerita bagaimana konsennya blio terhadap perkembangan dan pembinaan remaja sekarang di tengah arus deras globalisasi, dimana banyak sekali godaan yang bisa menjerat para remaja menuju jurang kehancuran. Selama ini kita lebih banyak omdo, mengeluh melihat kondisi tsb, tanpa berbuat apa-apa. So doing something lewat Pramuka ini salah satu wujudnya, tidak hanya omdo saja

Jujur, saya salut sekali terhadap konsen pasangan serasi ini terhadap pembinaan remaja. Mungkin buat saya belum begitu berpengaruh karena anak-anak saya masih balita, justru sebetulnya dari kecil kalau sudah mendapat bekal yang cukup, insyaAllah bisa melawan lingkungan yang tidak konduksif.

Ini benar-benar sesuai dengan apa yang selama ini saya pikirkan, jujur saya pengen do something untuk lingkungan, tapi apa ? Rasanya tidak ada alasan saya untuk menolaknya. Tidak cakap ? toh kami sama-sama belajar disini. Tidak ada waktu ? ahhh jangan selalu mengkambingitamkan waktu, toh latihan hanya seminggu sekali selama 2 jam saja. So here i am now, ikut bergabung dengan mba Lita, mas Udi dan mb Ita dalam do something buat lingkungan.

Semoga semuanya dimudahkanNya ya mbak ? satu hal yang menjadi ganjelan saya hanyalah harus pake rok itu saja, huahahaha ..... jujur bertahun-tahun sejak lepas SMA, saya jarang pake rok even itu ke kondangan. So rasanya saya baru pake rok lagi kemaren itu, pertama kali ikut latihan pramuka lagi

**********************************************************

Shafa sudah 2 kali ikut latihan Pramuka. Dia sangat semangat sekali loh, mungkin rasa bangga memakai seragam Pramuka. Waktu habis beli seragampun, langsung minta diphoto

Waktu long wiken kemaren, dari hari Kamis baju pramukanya sudah digantung di luar lemari, ga boleh dimasukkan ke lemari hehehe ...

Atau pas sepulang latihan pertama, dia langsung bilang "bunda, jadi sekarang hari Minggu perginya siang aja ya, habis aku latihan pramuka".

Sekarang Shafa sudah hafal dwi darma dan dwi satya (saya pun bisa teringat kembali gara-gara ngajarin Shafa juga loh hehehe) .... bunda Lita, insyaAllah hari Minggu shafa mo minta tanda tangan di SKU loh buat hafalan dan pengertian dwi darma dan dwi satya

Semoga dengan ikut latihan ini, Shafa bisa belajar banyak hal ya, amin.

Ayooo siapa yang mau ikutan latihan pramuka yuk ? asyikkk loh ........

Apa Kata Dunia

Itu kata yang sering diucapkan oleh Nagabonar (Deddy Mizwar) dan anaknya, si Bonaga (Tora Sudiro) dalam film

Nagabonar 2 . Saya tidak akan mereview jalannya film ini, review lengkap bisa dilihat disini. Saya ingin mencatat apa yang saya rasakan setelah melihat film ini.

Luarrrr biasa , itu kesan saya untuk film ini. Begitu menyentuh nasionalisme saya, juga setiap yang menonton film ini, semoga. Film ini bagaikan oase di padang gersang ke-nasionalisme-an yang sekarang makin menipis. Mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan di film ini, juga beberapa lagu perjuangan yang lain, sungguh membikin saya meriding, beberapa adegan pun sanggup menitikkan air mata saya. Film ini membuat saya tersentak, sejauh mana nasionalisme saya sekarang ini. Dan Alhamdulillah saya menjadi diingatkan kembali, rasa nasionalisme itu, rasa cinta tanah air (walau kondisi carut mawuk begini), rasa menghormati jasa-jasa para pahlawan .... ahhh betapa saya masih begitu mencintai tanah air ini, selalu ....

diambil dari sini

Dalam film ini, sang tokoh Nagabonar berkeliling ke beberapa tempat bersejarah, seperti ke patung Jendral Sudirman, adegan disini sungguh menyentuh hati saya. Disini Nagabonar berkata kurang lebih begini ”Jendral, kenapa kamu harus hormat jendral, ayoo turunkan tangan kamu, ayoo turunkan jendral, kepada siapa kamu hormat jendral ? kepada deretan kendaran yang macet itu ? ayoo jendral, turunkan tanganmu.” Nagabonar bahkan naik ke atas seakan-akan mau menurunkan tangan jendral Sudirman yang posisinya hormat.

Duh, bener sekali ya, bukannya kita yang harusnya hormat pada blio ?

Film ini juga sarat pelajaran tentang cinta, cinta seorang bapak ke anaknya. Sungguh, saya iri melihat hubungan sang tokoh dengan anaknya ini.

Selesai menonton film ini, saya berjanji pada diri saya sendiri, bahwa saya harus terus menanamkan cinta tanah air ini, juga kewajiban saya mengajarkan kepada anak-anak saya untuk terus mencintai tanah leluhurnya, dan dapat berguna buat bangsa dan negara tercinta ini, amin.

Buat saya, film ini harusnya wajib ditonton oleh semua lapisan masyarakat.

*****************************************************

Minggu pagi kemaren, saya, mba Lita dan mba Ita janjian pengen nonton bareng. Pengennya sih nonton Nagabonar. Saya yang siang itu ada acara, bilang kalau gimana sore hari saja (suerrr saya sebetulnya sangsi apakah sore kami bertiga bisa ketemu jadwal yang sama hehehe). Sorenya di perjalanan pulang ke rumah, saya sms ke mba Ita dan mba Lita apakah jadi nontonnya. Setelah sms2an, telp2an, akhirnya kami sepakat nonton di Detos21.

Alhamdulillah, akhirnya kami kesampaian pergi nonton bareng, bisa dibilang mendadak nonton judulnya hehehe. Sungguh menyenangkan sekali bisa pergi bareng 2 suhu kehidupan saya itu, sejenak-melepas-kepenatan-tanpa-anak-anak sungguh waktu yang sangat berharga buat saya. Alhamdulillah selama saya tinggal anak-anak anteng bersama ayah-nya, thanks ya say

Ngobrol-ngobrol, makan-makan, nonton film yang luar biasa, sungguh membuat minggu sore saya kemaren really prefect. Thanks ya mba Lita dan mb Ita atas waktu barengnya, yuk yuk nonton lagi yuk … hehehe ketagihan judulnya ?

Bungee Trampoline

Sejak di Margocity ada bulatan besar di O-Zone nya (outdoor/halaman depannya), kakak dan adek sudah tertarik pengen melihat ada apa gerahan disana. Lama-lama kami tahu disana yaitu bungee trampoline. Sering kami melihat kalau pas lewat di sampingnya, anak-anak diiket di badannya dan terayun-ayun gitu. Wah tahu sendiri deh, kakak dan adek dah heboh2 dari kemaren

Akhirnya hari Minggu kemaren kami meluluskan permintaan mereka. Ayah baru parkir dan ke mushola terlebih dulu, so bunda sama anak-anak saja. Wahhh kaget juga waktu di depan loket beli karcisnya, 5 menit kena charge 25rb. Bunda yang masih sangsi adek berani, berpikir ulang untuk membelikan tiket adek (itungan banget ya ? hehehe ). Akhirnya bunda nego semisal adek gak jadi, tiket bisa ditukar lagi, dan itu disetujui oleh petugas loketnya.

kakak dengan rambut terkucir, pertama kali nyoba bungee trampoline

Kakak yang giliran pertama. Sebetulnya ada 4 buah bungee-nya, bunda sengaja minta adek lihat kakaknya duluan. Wah bunda aja deg2an loh hehehe .... adek bunda naikkan ke bungee, dan dia loncat-loncat kesenangan. Bunda bujuk adek loncat2 aja hehehe (tetepppppp gak rela ), eh begitu lihat kakaknya sudah berayun-ayun, adek bilang mau naik juga.

Yo wes, setelah badan diiket, sebetulnya awalnya adek sempet keliatan pucat juga. Bunda masih meyakinkan adek berani enggak, adek mengangguk mantap. Dan begitu terayun-ayun, langsung deh senyum dan ketawa lebar-lebar ...

atas : biar awalnya takut, senyum terus ya dek hihihi ....

bawah : udah enjoy ... teriak2 kesenangan ;-)

Asli, sebetulnya bunda deg-deg an liat kakak dan adek main ini, semisal disuruh main, sepertinya bunda ngga berani deh hihihi ...

Tapi bunda liat kakak dan adek enjoy saja. yaaa kami pikir ngga papa lah nyoba sekali, sekaligus menguji nyali mereka, terbukti mereka tidak takut ketinggian seperti bundanya
Waktu selesai, kakak dan adek serempak bilang "bunda, besok main kesini lagi ya ?" ... bunda langsung jawab "nabung dulu tapi ya, soale bayarnya mahal"

Mewarnai

Ini hasil mewarnai dek Hafiz, lumayan lah buat seusia dia, 4 th kurang 3 bln

Sebagai catatan, sekarang adek memang lebih bisa konsentrasi di kalau mewarnai, atau sekedar corat coret kertas Tapi ya tetep, lebih suka aktifitas motorik kasar hehehe ... gak papa dek, yang penting enjoy aja, plus anak cowok gitu loh

Catatan dari ibu Ina, di hasil setengah semester di PG ini, untuk bermain yang kotor-kotor adek masih suka jengah. Misalnya pas main pasir di sekolah, sandalnya kemasukan pasir dikit aja pasti udah langsung dibersihin. Atau pas main di sentra explorasi, bermain airnya sih heboh dan semangat sekali, tapi tetep adek terlalu berhati-hati hehehe. Waduh dek, padahal bermain kotor itu asyikkk loh hehehe .....

Pelajaran juga buat kami, bagaimana melatih adek untuk lebih berani bermain yang kotor2 itu .... Atau adek emang termasuk anak yang resikan ?