Ya udah, akhirnya kami bertiga berangkat ke SD dengan naik motor. Acara berjalan dengan lancar, adek yang biasanya gak betahan, kali itu juga anteng duduk di sebelah bunda. Kakak yang bertemu dengan Nadia dan Nissa, teman 1 Mina-nya, juga asyik main bertiga.
Tiba-tiba kakak bilang ingin ke bawah (saat itu acara di lt 3), adekpun ingin ikut main di bawah juga. Ya udah bunda ijinkan sembari bilang ke kakak untuk menjaga adeknya. Kebetulan adek juga sering ikut ke acara SD, so udah familiar juga dengan lingkungan sekolah.
Selang 15 menitan mereka pergi, tiba-tiba kakak datang dengan tergoboh-goboh mendekati bunda dan bilang
“bunda, adek jatuh di bawah, kepalanya keluar darah banyak banget”. Deg Astaqfirullah, duh hati bunda langsung berasa terbang, bunda langsung lari ke ruang UKS dimana adek berada. Sampai sana bunda liat adek diterlentangkan oleh pak Yudi (guru kelas kakak) sambil dahinya ditutupi kapas dan kasa. Bunda liat darah sudah membasahi kaosnya dek hafiz.
Bunda langsung panic, ya Allah apa yang terjadi dengan adek, bunda diceritain kalau adek jatuh deket saung. Waktu bunda minta dibuka luka yang ditutupi kapas tsb, ya Allah, luka adek begitu mengganga … duh langsung tambah lemes bunda. Bunda dibilangin agar adek segera dibawa ke RS. Bunda langsung telp ke rumah, bilang Ayah langsung mennyusul ke RS HGA yang kebetulan berjarak gak begitu jauh dari sekolah.
Awalnya mau naik becak saja, berhubung saat itu bunda bawa motor, dan RS lumayan dekat dari sekolah. Waktu di parkiran, ketemu sama
mba Ani yang pulang duluan dari acara tsb, Alhamdulillah, akhirnya kami dianterin mba Ani ke RS.
Sampai di UGD sudah ada bapak2 security dari AF yang memberitahukan ke pihak UGD ada dek hafiz yang mau dibawa ke sana. Bunda baringkan adek di tempat tidur, suster langsung menyiapkan alat-alatnya. Pak Heri,security AF, bahkan membantu membersihkan kaki adek yang kena darah dengan waslap.
Ayah yang tidak begitu lama juga datang, melihat luka adek juga langsung teriris-iris hatinya.
Bunda baru menyadari, dari awal bunda ketemu dengan adek, sampai dibawa ke RS adek sama sekali tidak menangis (good boy dek
). Begitu disuntik bius local dan dijahit lukanya oleh dokter, adek baru menangis. Duh rasanya pengen menggantikan semua derita yang dirasakan dek Hafiz itu.
Total jahitan adek ada 4. Selama dijahit adek teriak-teriak
“bunda, bilangin dokter bunda, jangan ditarik-tarik lagi”. Mungkin biarpun sudah dibius local, adek masih merasakan saat dijahit lukanya itu.
Selesai dijahit, kami masih harus menunggu memastikan luka ada tidak ada pendarahan lagi. Bunda ganti bajunya adek dengan baju yang dibawa oleh ayah.
mewarnai dengan crayon hadiah dari mama Rafiq, tetangga dpn rmh
katanya biar hafiz betah main di rumah aja
duh senengnyaa .... makasih tante ;)
Hikmah lainnya, adek jadi mau pake hem, berhubung kalau pake kaos susah masukknya, so sejak kejadian kemaren sampai hari ini adek selalu pake baju hem. InsyaAllah sore ini jahitannya akan dibuka, mohon doanya semoga lukanya segera sembuh ya. Amin.
Kami juga makin disadarkan, bahwa segala sesuatu sudah ada yang mengatur, beribu-ribu andai kami lontarkan tidak akan mengubah kejadian tsb. Bunda yang merasa paling bersalah dalam kondisi kemaren, sampai sekarang masih suka teriris-iris hatinya kalau mengingat bagaimana kejadian itu bisa terjadi dan teringat luka adek sebelum dijahit.
Segala sesuatu sudah ditetapkanNya, ya Allah ampunilah kami, semoga selalu Engkau lindungi keluarga kami, juga semua hamba-hambaMu, Amin.
Kami juga makin sadar dengan kejadian ini, tidak boleh mencintai segala sesuatu melebihi cinta kepadaNya, Allah Sang Pencipta.
Semoga catatan ini bisa menjadi pembelajaran buat kami, dan menjadi kenangan buat adek kelak, semoga.
*********************************************************
Selamat menjalankan ibadah puasa buat semuanya
mohon maaf lahir dan batin
semoga ibadah kita dimudahkan dan diterima disisiNya, amin.
*********************************************************