Berawal dari baca-baca artikel tentang khitan alias sunat pada balita, prinsipnya adalah dari sisi kesehatan itu lebih cepat lebih baik. Akhirnya bunda diskusi ama Ayah merencanakan khitan pada Hafiz. Ayah setuju, kami pikir kalau semisal dilaksanakan sekarang, insyaAllah juli nanti Hafiz juga sudah masuk PG, so waktu dia mulai sekolah sudah tidak 'diributin' masalah sunat ini. So menurut kami tidak ada alasan untuk menundanya.
pas dapet seragam TPA, begitu dicoba ngga mau dilepas
keliatan bangganya pake seragam ;-)
Catatan perjalanan (hihihi kayak apa aja ya ;-) khitanannya Hafiz bunda catat disini, insyaAllah kecuali berguna buat kami pribadi sebagai kenang-kenangan buat Hafiz kelak, juga dapat berguna buat teman2 bunda yang ingin mengkhitan jagoannya.
Sabtu, 20 Mei 2006
Pagi hari bunda konsultasi ke dokter anaknya dek Hafiz, sekalian mau imunisasi boster karena kakak sudah tepat 5 th (Alhamdulillah).
Waktu bunda mengutarakan keinginan tentang mengkhitan adek Hafiz, dr Huda (dsa-nya anak2) sangat mendukungnya, blio juga mengatakan pada prinsipnya dari sisi kesehatan lebih cepat anak disunat juga lebih baik. Bahkan sekarang kecenderungan dari bayi sudah banyak disunat, baik karena alasan medis maupun karena kewajiban agama.
Waktu adek diperiksa dr Huda, ternyata adek juga diindikasikan adanya gejala phymosis. Phimosis ini terjadi jika lubang di ujung kulup penis kecil. Gejala phimosis bisa ditandai jika anak kesakitan ketika buang air kecil. Ini karena lubang kulupnya sangat kecil, sehingga terasa sakit ketika anak kencing. Alhamdulillah adek belum mengalami gejala2 ini. Tetapi dengan indikasi ada tanda2 ini, memang lebih cepat dilaksanakan khitan ini lebih baik, karena khitan memang bisa menyembuhkan phimosis ini.
Dr Huda kemudian merujuk ke dokter bedah anak, blio langsung menelpon dr Qomarudin untuk mengadakan perjanjian kapan adek mau disunat. Kebetulan pagi itu jam 10 blio juga praktek, so bunda langsung konsul juga ke dr Qomarudin.
Setelah dicek, kata dr Qomaruddin memang adek ada gejala phimosis ini, akhirnya ditawarkan sabtu depannya untuk pelaksanaannya. Ok bunda deal saja ... awalnya bunda menawar gimana klo khitannya hari kamis (pas tanggal merah so bunda bisa menemani adek pasca khitan lebih lama, ditambah cuti fasilitas kantor klo anak sunat mendapat cuti 2 hari), wah ternyata klo tanggal merah dokterpun libur ;-)
Setelah deal, bunda dikasih rujukan juga buat test darah dan konsul ke dr anestesia H-1. Sehabis itu bunda juga mengurus administrasi RS untuk keperluan khitan adek Hafiz ini, sunat klo di RS termasuk operasi kecil tanpa menginap. Wah lumayan juga ternyata beayanya hehehe, Alhamdulillah dicover sama kantor ;-)
21-25 Mei 2006
Selama 5 hari ini bunda lebih mensosialisasi tentang sunat ini ke adek Hafiz. Kenapa perlu sunat, gimana nanti prosesinya (kata kak Shafa gini ... enggak sakit kog dek kan tititnya hanya dibersihin aja) dan tentang puasa sebelum operasinya.
Oh iya, untuk balita rata2 klo dikhitan akan dibius total. Kemaren dr Qomaruddin juga menerangkan hal ini, dan operasi adek akan berlangsung jam 9, bunda sempet nawar gimana klo mulai jam 7 aja gitu hihihi ...
PR buat bunda adek harus puasa mulai jam 6 pagi. Bunda berpikir kudu ada pengalihnya gimana adek bisa 'anteng' sampai saatnya dikhitan lagi, makanya bunda sengaja menyiapkan berbagai 'sogokan' hihihi (yang kali ini disetujui oleh Ayah hehehe, demi kebaikan ya Yah ;-)
Bunda cari info2 tentang khitan ini, termasuk nanya2 ke ummi yang baik hati ini yang telah berpengalaman mengkhitan jagoannya. Thank you banget ya ummi. Adek Hafiz-pun juga mengalami gejala phimosis seperti halnya mas Irsyad.
Oh iya, hari Rabu tgl 24 Mei sepulang kantor bunda liat ada paket di meja, wah dari mana nih secara dari siang mbaknya tidak bercerita klo ada paket buat bunda. Begitu bunda liat pengirimnya, wah big suprise ... isinya adalah celana masker, seperti yang ummi ceritain disini, pengirimnya siapa lagi klo bukan utinya mas Irsyad. Bunda memang sempet nanya2 ttg celana masker ini, dan karena belinya di Bandung bunda pikir udah ngga sempet hunting lagi kesana, duh ternyata malah ummi cerita ke utinya mas Irsyad dan blio mengirim celana masker ini buat Hafiz. Jazakamullah ya ummi, uti dan bunda mia ... semoga semua kebaikan ini dibalasNya. Amin.
Bunda langsung telp ke Bandung, say many many thanks ke utinya mas Irsyad, blio malah sempet bercerita sedikit waktu menengok putri&cucunda tersayang kemaren.
25 Mei 2006 (H-2)
Hari ini libur tanggal merah, kami sengaja tidak kemana2, H-2 .... deg2an rasanya hati bunda. Adek sendiri udah woro2 kemana2 dengan bangganya bilang "Hafiz hari sabtu sunat donggg" hihihi ...
26 Mei 2006 (H-1)
Jam 3 sore udah nyampe di Hermina untuk test darah adek, bunda juga udah men'doktrin' adek apa itu test darah, mungkin sedikit sakit tapi ngga papa, kali ini kata kakak 'Gak sakit kog dek, seperti digigit semut aja' ... bener2 big sister deh, makasih ya kakak.
Waktu diambil darahnya, bunda pangku adek, bunda udah siap2 adek bakalan meronta2 waktu jarum dimasukkan ke lengannya, Alhamdulillah adek kooperatif sekali awalnya sama sekali tidak menangis. Good boy nak ! walaupun sempet terakhir2 akhirnya menangis juga sebentar. Alhamdulillah satu prosesi terlewati.
Test darah ini selesai kurang lebih 1 jam, kami tetap menunggu di Hermina karena jam 4-nya harus sekalian konsul ke dokter anestesia. Alhamdulillah hasil lab adek bagus. Dr Hendratmoko (dr anestesia) ini sangat kooperatif. Blio memang yang akan merekomendasi seorang anak layak untuk dikhitan atau tidak dari hasil lab darahnya. Blio juga menerangkan secara detail kenapa harus bius lokal, kenapa harus puasa 3 jam sebelum operasi dan efek2 dari bius lokal ini.
Bunda jadi lebih tenang mendengar penjelasan dr Hendratmoko ini, bahkan waktu bunda sudah tidak ada pertanyaan lagi, blio menyakinkan bunda masih ada yg perlu dipertanyakan tidak, mhmm indahnya klo semua dokter kooperatif begini ;-)
27 Mei 2006 (hari H)
Jam 6 kurang adek bangun, bunda langsung minta adek minum air putih terlebih dahulu sebelum waktu puasanya dimulai. Hari H tibalah sudah. Semua akhirnya siap berangkat, adek, kakak, Bunda dan Ayah. Bude Naning akan datang juga dan mau janjian ketemu di Hermina sekalian.Waktu berangkat, bunda keluarin sogokan2 yang sudah bunda persiapkan. Wah adek dan kakak seneng sekali dapat hadiah tsb, sudah lama juga mereka menginginkannya.
Jam 7 persis, sesuai waktu yang diminta oleh RS, kami tiba di Hermina. Urus2 administrasi, jam 07:30 udah selesai, bunda sempet ditanyain juga sama suster riwayat kesehatan adek, misal ada alergi obat/makanan dlsb. Adek juga memakai gelang sebagai tanda sbg pasien RS yang akan dioperasi, seperti halnya gelang untuk bayi yang baru lahir itu (dan kemudian baru boleh dilepas 4hr sesudahnya loh hehehe).Akhirnya sambil menunggu adek bermain bersama kakak, gembira sekali ya dek, gak kebayang apa yang bakalan terjadi hehehe .....
Asyik bermain mobil remote 'sogokan'
Oh iya, adek giliran yang kedua, yang pertama adalah bayi 8 bulan yang memang ada keluhan di waktu pipisnya alias phimosis. Namanya Hikari, hampir sama ama nama depan adek ya ? ;-)
Waktu menunggu ini, kami mendengar kabar gempa di Yogya, langsung TV di ruang tunggu lt 2 dimana kami menunggu dipanteng terus di MetroTv. Bunda sibuk telp adek bunda di Yogya, wah susah sekali dihubungi di HP-nya. Sempet senewen juga ... secara Yogya buat bunda kota yang begitu bunda cintai setelah Solo ;-) Beberapa saudara bunda, juga Ayah tinggal di Yogya juga. Alhamdulillah bunda bisa menghubungi adek bunda, dan keadaanya baik2 juga. Turut berduka sedalam-dalamnya adanya gempa ini, ayoo kita bantu mereka ya ....
Jam 08:30 adek mulai ngga sabar menunggu ... udah mulai rewel minta minum gara2 liat kakaknya Hikari yang berumur 2 th (malah belum sunat kakaknya) wira wiri bawa minuman. Duh duh ... akhirnya adek maunya digendong dan hanya dengan bunda. Mhmm lumayan juga euy mengendong anak 15kg 1 jam-an ;-)
Jam 09:00 dokter Qomarudin datang, giliran Hikari, bayi 8 bln itu, yang dikhitan duluan. 45 menit menunggu rasanya lamaaaa sekali. Akhirnya jam 09:45 nama adek Hafiz dipanggil suster. Bunda diminta mengantar sampai di kamar operasi. Disana sudah menunggu dr Qomarudin dan dr Hendratmoko. Oh iya sebelumnya baju adek diganti dulu dengan baju operasi, bundapun juga diminta memakai dobelan baju operasi. Langsung begitu adek siap, diminta menghirup masker obat biusnya itu, tak lebih 1menit adek sudah tidur. Bunda langsung diminta keluar ruangan. Beda ama mas Irsyad dulu ummi boleh nungguin ya mi ?
Di luar, bunda, ayah, budhe Naning dan kakak menunggu. Bunda hanya bisa berdoa dan berdoa supaya operasinya lancar. Mhmm mi kebayang deh rasanya menunggu anak disunat ;-)
30 menit kemudian Bunda dipanggil bahwa operasi telah selesai. Alhamdulillah waktu bunda masuk adek udah duduk di t4 tidur di ruang pemulihan. Keliatan adek masih lemes gitu. Kata susternya, begitu adek sadar langsung nanya "Bunda dimana ?" hihihi ....
Begitu bunda masuk, adek langsung minta dipangku, padahal sama suster dimintanya masih tiduran loh. Nah sehabis ini kehebohan terjadi deh, adek teriak-teriak sambil nangis minta pulang saat itu juga. Padahal adek masih perlu diobservasi, misal masih ada pendarahan tidak dlsb. Ama susternya boleh digendong keluar, akhirnya bunda gantiin pake kaos & sarung, bunda gendong ke ruang tunggu. Eh adek masih menangis juga ... kebayang persis kejadian mas Irsyad habis disunat deh hihihi .... Oh iya luka bekas khitan ini dikasih tutup perban, hanya sebagai penutup saja bukan di'sarung'kan semuanya.
persis diambil sebelum kehebohan dimulai ;-) masih lesu ya dek ...
perhatiin wajah bunda yg penuh jerawat, akibat stress menunggu hari H hihihi ...
enggak dink, kebiasaan klo mo PMS :-)
Akhirnya lebih 15 menit tetap menangis, bunda setengah memaksa ke susternya agar boleh menunggu di mobil, sedangkan Ayah yang mengurus administrasinya. Suster luluh juga, dengan syarat klo terjadi keluhan/pendarahan harap segera balik ke RS lagi.
Di mobilpun, sambil menunggu Ayah, adek masih menangis ... wah bunda sampai panas dingin berkeringat mengendong adek yang meronta-ronta begitu, takut bekas khitannya kena gitu ... kebayang dong klo habis sunat ngendongnya kan kayak baby gitu, kaki ngga bisa melintang ;-)
Alhamdulillah jam 11:30 ayah kelar juga ... begitu mobil jalan, tangisannya-pun terhenti, Alhamdulillah.
Alhamdulillah ya Allah, akhirnya adek selesai disunat juga, dan operasinya lancar2. Sesampai di rumah, tak lama kemudian adek tertidur. Waktu adek tidur, pesenan tumpeng nasi kuning bunda datang, makasih tante Levy ya ... yummy deh, anak2 doyan banget, apalagi bundanya hehehe .... krupuknya next pesanan ya hihihi ...
Oh iya, bunda pesen tumpeng sebagai rasa syukur, plus biar gak usah masak makan siang hehehe. Eniwe, kemaren budhenya anak2 yang di Solo bilang harusnya bunda bikin tumpengan gitu, sbg mana kebiasaan di Solo klo habis sunatan. Halah ... repot amat, pikir bunda hehehe, yo wis pesen aja ke tante Levy yang jago masak tumpeng, yang penting buat menu makan siang serumah juga hehehe ...
Seharian sehabis itu, adek masih agak2 takut terutama kalau mau pipis, alhasil pipisnya jadi jarang banget. Tapi Alhamdulillah makan malah lebih gampang, kali karena habis puasa hehehe ....
Malamnya ada tante Lita bersama om Udi dan mas Budi datang ke rumah, makasih banyak ya tante kunjungannya, bunda saluttt banget ama keluarga hebat ini ;-)
28-29 Mei 2006
Adek udah bisa jalan, main seperti biasanya. Walau kadang untuk pipis perlu dipaksa dulu hehehe, bunda hari senin masih cuti so adek masih lengket terus sama bunda. Hari Sabtu sore kemaren waktu bunda salep bekas lukanya, whoaaaa adek nangis kejer banget plus minta dikipas2in lukanya. Kali ini kakak yang semangat ngipasin, kata kakak 'sate sate sate, kipas sate ..." hihihi ....
Alhamdulillah hari Minggu&senin klo adek pas bunda salep udah tidak nangis lagi, bunda perhatiin lukanya juga mulai mengering.
Hari-hari ini, adek maunya pake celana masker itu saja, wah sangat berguna sekali kiriman ummi ya ?
30 Mei 2006 (H+3)
Hari ketiga pasca sunat, harusnya bunda masih cuti, karena suatu hal bunda harus masuk, dan bunda liat adek udah lebih baikan so bunda masuk kantor. Adek mulai mau pake celana luar, jadi celana maskernya didobel celana biasa.
Sore hari waktu bunda on the way ke rumah, ada telp dari rumah dan adek bilang gini," Bunda, hafiz dah sembuh, hafiz dah naik sepeda".
Wow ... bunda supriseee banget, dan penasaran kog bisa secepat itu recovery-nya, trus bunda nanya ke mbaknya kog udah bisa naik sepeda. Mbaknya cerita sehabis dilap sebagai gantinya mandi (lukanya belum boleh kena air), adek minta ke TPA mau ijin gak masuk ke ibu Tuti. Adek emang udah 2bln-an ini selalu ikut masuk TPA kakaknya alias pupuk bawang hehehe ....
Sesampainya di TPA hafiz bilang ke ibu Tuti, kira-kira begini percakapannya :
Hafiz : "Bu Tuti, Hafiz dah sunat"
Hafiz : "hafiz ijin ga masuk ya ?
Bu Tuti : "oh iya, hafiz dah sunat ya, selamat ya hafiz"
Bu Tuti-nya keliatan agak bingung, ijin gak masuk TPA karena sunat kog udah datang sendiri, pake naik sepeda lagi ;-)
Duh dek dek .... sementara bunda perketat mbaknya jangan diperbolehin dulu naik sepeda, ngeri juga euy bunda ;-)
Hari-hari setelah itu tiap kali bunda telp, pasti kata-kata pertamanya adalah 'hafiz udah sembuh bunda'.
gelang dari RS masih setia dipake dek Hafiz, baru H+4 boleh dilepas loh hehehe
Alhamdulillah, hari Sabtu 3 Juni (harusnya kontrolnya 1 Juni) waktu kontrol ke dr Qomarudin lagi, blio mengatakan luka adek udah beneran sembuh. Dilihat dari aktivitas adekpun juga udah kembali normal, malah bunda perhatikan tambah kayak gasing hihihi .....
Sedikit tips buat bunda-bunda yang mau mengkhitan putranya :
- kalau harus bius total, carilah dokter yang prakteknya pagi, misal jam 7-8, atau klo bisa jam 6 sekalian hehehe, biar anak tidak rewel kelamaan puasa or menunggu operasinya.
- tips jitu supaya luka lekas kering, jangan kena air, usahakan luka steril, makan makanan bergizi, gosok gigi 2x sehari hehehe (persis spt saran di sms tante yang hebat ini
- kalau mempunyai 2 jagoan yang hanya beda 1-2th saja, bunda pikir mending lebih baik sekalian sunatnya saja, lebih repot pasti ya ? cuma melihat adek kemaren, yang kakaknya cewek aja, melihat kakaknya melakukan aktivitas2 lain pasti pengen diikuti, apalagi kalo saudaranya cowok juga hehehe .............
Catatan terpanjang yang pernah bunda buat ;-) Semoga catatan ini kelak menjadi kenang2an buat adek Hafiz khususnya, dan berguna buat yang lain. Amin.
Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, juga terimakasih semua doa2 dari keluarga, temen2 bunda sehingga kami telah bisa melaksanakan salah satu kewajiban kami.
Apa yang berubah setelah adek dikhitan ... insyaAllah to continued ;-)
15 comments:
tumben jeng hari minggu gini online... kalo aku sih karena emang lagi jomblo jadi online deh.
dek hafiz dah ga apa2 kan? moga2 setelah di khitan jadi nambah ya pinternya :), amien...
Selamat buat dek Hafiz...alhamdulillah...
Tante bagi nasi kuningnya dongg..:)
selamat lagi buat khitan boy, takjub juga ya cepet banget sembuhnya..
selamat juga bwt kk shafa yg helpful, juga ayah dan bundanya yg udah sukses mengkhitankan dek hafiz..
jadi penasaran sama tante-yang-hebat itu...halah...halah...kan ga ada hubungan sama gosok gigi 2 kali sehari..hehe..
Alhamdulillah, seneeeng deh baca ceritanya semua lancar. Cepat pula recovery-nya...
Semoga dek Hafizh jadi anak shaleh dan makin pintar yaa....
sun sayang dari mas Hafizh
mmuach!
Selamatnya de Hafiz.
Udah gede donk disunat :)
Baca ceritanya bunda, salut buat de Hafiz.
waduuuh.. zidan tadinya mo juni ini, tapi gak jadi, karena mo bareng2 ama temen2nya bunda desember nanti..
seneng deh baca ceritanya bunda lilik, panjang banget,.. sampe ngos2an :))
aduh itu jadi naksir juga celana maskernya :D
waaa..., jagoan deh dek hafiz...
senangnya..ya.., bentar lagi setinggi ayah dong...hi..hi..hi..,
selamat ya Hafiz, khitanannya lancar :). cepet gede ya...
alhamdulilah akhirnya hafiz dikhitan juga yah :) wuiiih, baca critanya sampe ikutan ngeri... hihiy..
ntar pengennya, insyaAllah kalow anak kedua ini cowo, khitannya waktu masih bayi merah aja deh... biar sakitnya gag kerasa.. wuehehe.. :D
baedeweh, makasih banyak yah ucapan slamat dan juga doanya :)
Horeee... Hafiz hebat lho. Celamat yah chayank. Ditunggu lanjutannya. :)
Btw, aku baru ini liat fotonya mbak Lilik dgn jelas. Cantik! ^_^
wah, detail ceritanya berguna banget neeh, berguna bwat referensi kalu ntar khitan si Rai.
Dek Hafiz cepet sembuhnya ya, syukurlah.. btw, begitu liat foto celana maskernya koq gw lgs ngakak ya..hi..hi..
Alhamdulilah...selamat sekali lagi ya hafiz, Ayah bunda, juga kakak yang ngedadak jadi tukang sate hehe.
Ternyata kehebohan abis siuman terjadi juga di Depok sana, kebayang banget deh bun gimana jeritan dan rontaannya :D
Untung ya bun waktu disunat Irsyad blum punya sepeda, gak kuku deh ngebayangin Hafiz ke sekolahnya pake sepeda dan memintakan izin gak masuk untuk dirinya sendiri hehehe ada2 aja deh hafiz nih ah..
Insya Allah tunai sudah satu kewajiban ya bun, setumpuk kewajiban lain masih menanti bun ;)
Syukur deh kalo si masker itu berguna, kata Utinya Irsyad, itumah rejekinya anak sunat buun....:-)
Adek hafiz udah disunat ya? Selamet ya dek... alhamdulillah lancar semuanya :)
tapi itu kok udah naek sepeda lagi? hihihi... hati2 sayang yaa...
Selamat ya De Hafiz. Pinter deh....
Uda Ghazy juga dah kepingin banged disunat. Tapi kok Mamanya yang deg-degan. he...he...
ade hafiz selamat ya. wah, bunda sama ayah udah tenang deh ya...
selamat ya sekali lagi, Alhamdulilah...
Post a Comment